Minggu, 30 Desember 2012

Pengertian Abstrak, Kutipan, dan Daftar Pustaka



Pengertian Abstrak

Pengertian Definisi Abstrak - pengertian kata abstrak membuat kita sering mengingat suatu hal yang tidak jelas. Bisa bentuknya, warnanya, keberadaannya, atau mungkin malah ceritanya. Namun sesungguhnya, kata abstrak itu sendiri bisa menjadi berbeda artinya apabila kita menggunakannya dalam beberapa bidang yang berbeda.
Berikut kita akan membahas pengertian dari kata abstrak ke dalam bidang-bidang yang berbeda sehingga berlainan pula artinya.

Kata Abstrak dalam Perbendaan
Di dalam mengartikan kata abstrak yang berkorelasi dengan benda, maka akan kita dapatkan sebuah definisi bahwa pengertian abstrak merupakan benda kasat mata yang bentuknya tidak jelas sehingga sulit untuk didefinisikan. Katakanlah kita sedang membahas tentang meja, maka yang akan kita pikirkan mungkin berbeda-beda. Ada yang memikirkan meja berbentuk persegi, berbentuk bulat, segitiga, atau berwarna hitam, putih, dan bening. Namun sesungguhnya, meja merupakan benda yang dapat didefinisikan.
Abstrak itu bukan nyata sehingga dalam bidang kesenian, kata seni abstrak sering diartikan sebagai sebuah seni yang tak ada wujudnya di alam nyata. Katakanlah ketika ada sebuah drama yang menceritakan tentang seorang tokoh berupa manusia bertubuh katak, maka tokoh ini disebut dengan tokoh abstrak. Karena wujud nyatanya tidak ada di dunia ini.



Pengertian Kutipan

Kutipan adalah sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber informasi. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dll.

Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, misal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ …].
b. Kutipan tidak lansung
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.



Pengertian Daftar Pustaka

Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang mencantumkan spesifikasi sebuah buku yang meliputi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku tersebut dan informasi lain yang terkait. Daftar pustaka biasanya ditempatkan pada halaman akhir sebuah buku, disusun secara teratur dan berurutan berdasarkan abjad.

Sedangkan fungsi Daftar Pustaka salah satunya untuk memberikan referensi bagi pembaca buku tersebut untuk melakukan kajian ulang atau lanjutan sehubungan dengan tema buku. Juga sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap penulis buku dalam Daftar Pustaka atas karyanya yang sudah mempunyai peranan dalam penulisan buku atau karya tulis. Penyusunan Daftar Pustaka seharusnya mengedepankan asas kemudahan dalam pemakaian Daftar Pustaka.

Contoh Daftar Pustaka Makalah Dan Skripsi, sebagai judul share saya kali ini untuk menambah ilmu bagi yang belum tahu dan tidak ada salahnya untuk yang sudah tahu bisa dikorensi. Tentunya dalam karya ilmiah kita harus mencantumkan Daftar pustaka sebagai literatur yang sudah kita gunakan. Dibawah ini beberapa Contoh Daftar Pustaka Makalah Dan Skripsi yang dapat dijadikan perbandingan dalam menulis daftar pustaka tentunya banyak sekali contoh yang sudah ada dalam buku-buku maupun karya ilmiah lainnya.

Contoh:

Biale, David, ed. Cultures of the Jews: A New History. New York: Schocken, 2002.
Bowker, Michael. Fatal Deception: The Untold Story of Asbestos: Why It Is Still Legal and Still Killing Us. N.p.: Rodale, 2003.
Depdikbud. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Badan Penelitian Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah. Jakarta: Dikti.
Depdiknas. (2003). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.





Rabu, 31 Oktober 2012

Tips Menulis Blog yang Baik dan Benar


» Tips Menulis Postingan Blog yang Baik dan Benar

Tips Menulis Postingan Blog yang Baik dan Benar. Menulis posting blog bukan hanya kata-kata yang hanya perlu di perhatikan berikut ini adalah tips menulis posting blog yang baik tujuan menulis posting blog yang baik itu bisa meningkatkan SEO dalam page rank di google search pada halaman kali ini saya akan membagikan tips-tips menulis posting yang baik.

1. Pengunaan judul dalam posting
Dalam pengunaan judul pada posting anda harus memberikan judul yanga baik, tidak boleh memberikan judul yang tidak baik. Misalkan di depan pada judul posting di beri judul blog hal itu tidak baik karena dapat mempengaruhi dalam Search Engine


2. Tidak boleh banyak candaan atau bertele-tele
Memberikan candaan pada posting blog itu tidak baik karena pembaca posting blog tidak suka kalu posting nya banyak bercandaya misalkan contoh : sebelum kita mulai tutorial nya kita minum kopi hangat dan makan roti dulu,DLL.


3. Hiasi artikel dengan gambar menarik
Dalam membuat posting blog anda prelu memberinya sedikit gambar yang menarik agar pembaca tidak bosan, tetapi jangan banyak-banyak. Berilah gambar yang sedang-sedang saja jangan terlalu besar maupun terlalu kecil menimalkan beri gambar di atas posting, memberi gambar pada posting juga bertujuan menambah jumlah pengunjung melalui Image search.


4. Periksa Kembali Artikel yang Kalian Tulis
Ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam penulisan, karena tidak dapat dipungkiri kebanyakan orang pasti melakukan kesalahan dalam pengetikan walaupun itu hanya 1 atau 2 kata. Artikel yang terdapat kesalahan penulisan akan dianggap tidak profesional oleh para pembaca, oleh karena itu telitilah kalian dalam menulis.


5. Kuasai Materi yang ingin Kalian Sampaikan
Bila kita tidak menguasai materi yang ingin disampaikan maka hal yang kita tulis tidak akan maksimal. Ini membuat pembaca tidak merasa puas dengan informasi yang di dapatkannya dan akan mencari informasi yang dia cari ke blog yang lain. Untuk itu lah siapkan dahulu materi sebaik-baiknya.



sumber : google.co.id

Tanda Baca


Tanda baca adalah tanda-tanda yang dipakai didalam sistem ejaan.
Tanda baca merupakan salah satu dari sekian jenis Ortografi.
Tanda baca banyak sekali jenis dan tipenya yang masing-masing mempunyai fungsi yang tidak sama.
Fungsi tanda baca secara umum adalah untuk menjaga keefektifan komunikasi.
Setiap tanda baca mempunyai aturan penggunaan dan fungsinya sendiri yang tidak dapat diganggu gugat.
Penggunaan yang salah akan menyebabkan kericuhan dan mengganggu kelancaran komunikasi.

Macam-macam tanda baca dan fungsinya
1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:

    *
      Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaa atau seruan,
    *
      Pada akhir singkatan nama orang,
    *
      Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
    *
      Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
    *
      Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.

2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:

    *
      Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
    *
      Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
    *
      Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.

3. Tanda Seru (!)

    *
      Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.

4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

    *
      Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
    *
      Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut

    *
      Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
    *
      Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
    *
      Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
    *
      Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.

6. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

    *
      Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
    *
      Menyambung unsur-unsur kata ulang
    *
      Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing----

7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut

    *
      Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
    *
      Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan

8. Tanda Tanya (?)

    *
      Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
    *
      Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

9. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut

    *
      Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
    *
      Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
    *
      Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan

10. Tanda Kurung Siku ( {..} )
Tanda kurung siku digunakan untuk:

    *
      Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
    *
      Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung

11. Tanda Petik ("...")
Fungsi tanda petik adalah:

    *
      Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
    *
      Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
    *
      Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal

12. Tanda Petik Tunggal ('..')
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsiL

    *
      Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
    *
      Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

13. Tanda Garis Miring (/)

    *
      Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
    *
      Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (')

    *
      Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.




Sumber : wikipedia.com


Jumat, 29 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


*Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi*
Budaya organisasi adalah suatu wujud angapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menetukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam.Budaya organisasi perusahaan yang berorientasi global akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh budaya nasional tempat perusahaan itu beroperasi.
Secara umum budaya organisasi itu sendiri adalah nilai, norma, keyakian, sikap, dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang – orang dalam organisasi berprilaku dan melakukan suatu hal yang bias dilakukan.
Adapun fungsi budaya organisasi tersebut anatara lain :
1.      Budaya mempunyai peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain.
2.      Budaya memberikan rasa identitas ke anggota – anggota organisasi.
3.      Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang
4.      Budaya meningkatkan kemantapan sistem social.
5.      Menjelaskan persamaan antara organisasi yang satu dengan yang lainnya
6.      Membangun sensitivitas atas identitas dari setiap anggota

*Teknologi Terhadap Kreatifitas Individu dan Team*
            Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusai, yaitu kebutuhan akan pewujudan diri ( aktualisasi diri ) dan merupakan kebetuhan paling tinggi bagi manusia. Pada dasarnya setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif,  kreativitas dapat diidentifikasi dan melalui pendi
dikan yang tepat.

Ciri – ciri kreativitas
1.      Kelancaran berpikir ( fluency of thinking ), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara tepat. Dalam kelancaran berpikir yang ditekankan adalah kuantitas, bukan kualitas.
2.      Keluwesan bepikir ( flexibility ), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternative atau arah yang berbeda – beda.
3.      Elaborasi ( elaboration ), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4.      Orginalitas ( originality ), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan ide asli.
Dalam hal ini teknology sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kreativitas yang dia miliki untuk dipergunakan dalam kinerja dia ataupun perusahaan tempat bekerja.

Sabtu, 26 Mei 2012

Organisasi Kelompok


ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran . Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi , hubungan antar fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

Pembagian kerja
•Relatif dapat menurunkan keterlibatan kerja , maupun kepuasan kerja karyawan
•Menimbulkan kebosanan karena pekerjaan menjadi monoton
•Mengakibatkan tingkat komitmen karyawan lebih rendah dan kehilangan motivasi
•Dapat mempengaruhi tingkat prestasi organisasi

KELOMPOK KERJA FORMAL ORGANISASI
Organisasi mempunyai beberapa tipe utama kelompok kerja formal,yaitu:
1.Kesatuan tugas khusus (special task forces) : Kesatuan tugas khusus atau tim, dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus. Kesatuan ini keberadaannya hanya sampai tugas diselesaikan atau masalah terpecahkan. Kesatuan tugas biasanya dibentuk untuk menangani masalah - masalah dan tugas –tugas yang kompleks dan melibatkan beberapa satuan kerja organisasi yang meliputi para wakil dari suatu organisasi, ditambah para ahli yang secara teknis diperlukan untuk menangani masalah atau tugas.

2.Panitia : Panitia tetap (standing committess ) dan panitia Ad hoc. Panitia tetap ( dikenal sebagai panitia sruktural ) adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk untuk menangani tugas yang terus-menerus ada dalam organisasi seperti panitia anggaran, panitia pengembangan, produk baru, panitia pembelian, dsb. Panitia ini biasanya membuat rekomendasi formal kepada menejer tingkat atas atau mempunyai wewenang untuk membuat keputusan sendiri bagi suatu kegiatan organisasi yang terbatas. Panitia Ad Hoc mempunyai fungsi yang serupa dengan panitia tetap, hanya tidak bersifat tetap. Tujuan dibentuknya panitia manajemen adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi saran manajemen, puncak atau bahkan membuat keputusan sendiri.


ORGANISASI INFORMAL
Organisasi informal memainkan penting dalam dinamika perilaku organisasi. Organisasi informal berdiri di atas struktur yang tidak jelas, fleksibel, sukar didefinisakan, anggotanya sulit ditentukan, dan pola hubungan di antara para anggotanya tanpa tujuan yang khusus. Kelompok - kelompok informal muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.Alasan utama terbentuknya organisasi informal adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi yang tidak sepenuhnya dapat dipuaskan oleh organisasi formal, seperti pengenalan diri, pengetahuan tentang perilaku yang diterima, perhatian, pelestarian nilai-nilai budaya, bantuan dalam pencapaian tujuan, kesempatan berpengaruh dan berkreasi, dan kebutuhan akan informasi serta berkomunikasi.dalam pengelompokkan-pengelompokkan sosial.

PENYEBAB MUNCULNYA ORGANISASI INFORMAL           
Ada banyak alasan kenapa organisasi  informal  bisa muncul dan berkembang.  Beberapa yang jadi penyebab munculnya organisasi informal :
-  Pada dasarnya individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang dilingkungannya
-  Jika dalam organisasi formal kebutuhan terssebut kurang dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Itulah organisasi informal.
-  Munculnya biasanya dikarenakan adanya sekelompok orang memiliki kebutuhan yang sama.

Kebutuhan-kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal :
1.Kebutuhan social
Orang membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan struktur dalam organisasi formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhannya sosialnya.
2.Pengetahuan perilaku yang dapat diterima
Melalui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam organisasi formal.
3.Komunikasi dan informasi
Kebutuhan terakhir yang mendasari organisasi informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau tertutup melalui organisasi formal.

SIFAT ORGANISASI INFORMAL
Beberapa alasan kemunculan organisasi informal itu menyebabkan sifat organisasi informal adalah :
-  hubungan didalamnya lebih bersifat spontan dan tidak terorganisir.
-  kepemimpinan organisasi seperti diantara dua pilihan apakah organisasi tersebut formal atau informal.
-  Tidak bertitik tolak pada pengendalian manajemen seperti dalam organisasi formal.

FUNGSI-FUNGSI KELOMPOK INFORMAL
Fungsi-fungsi yang dilaksanakan kelompok informal sbb:
1)    Menetapkan, memperkuatkan dan meneruskan norma-norma dan nilai sosial budaya penting para anggota kelompok.
 2)    Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap tugas manajer.
 3)    Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan
4)    Memberikan kepuasan dan status sosial kepada anggota yang tidak dapat diberikan organisasi formal. 








Senin, 23 April 2012

Definisi Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan. Dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan.
Dan keputusan di dalam manajemen dibagi 2 :
1.       Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat bawah. Contoh keputusan pemesanan barang.
2.       Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain merupakan contoh keputusan tidak terprogram.

Kamis, 22 Maret 2012

Pengertian Wewenang & Peranan Staff

PENGERTIAN WEWENANG & PERANAN STAFF
Wewenang adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Wewenang juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Wewenang tidak sama dengan kekuasaan, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

Secara umum ada 2 bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi. Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
Struktur lini dan Staff Organisasi Lini dan Staff:
Struktur Lini dan Staff  meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya.
Wewenang lini,staff dan fungsional.
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
Delegasi Wewenang diartikan sebagai penugasan wewenang dan tanggung jawab formal organisasi kepada orang lain, dalam hal ini karyawan. Wewenang dapat didelegasikan sesuai dengan prinsip skalar dari manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis wewenang harus ditetapkan denganjelas dari manajemen puncak sampai karyawan paling bawah. Delegasi wewenang bukan merupakan pelepasan tanggung jawab.
A. Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.

Definisi Wewenang

Wewenang terbagi atas 3 jenis :
a. Line Authority (wewenang lini), wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung, di
seluruh rantai komando organisasi, untuk mencapai sasaran organisasi.
b. Staff Authority (wewenang staf), wewenang kelompok, individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini.
c. Functional Authority (wewenang fungsional), wewenang anggota staf departemen untuk
mengendalikan aktivitas departemen lain karena berkaitan dengan tanggung jawab staf spesifik.

Definisi wewenang :
*Menurut Louis A. Allen dalam buku Management and Organization :
Wewenang adalah jumlah kekuasaan (powers) dan hak (rights) yang didelegasikan pada
suatu jabatan seseorang.

*Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel dalam buku The Principles of Management Authority adalah suatu hak untuk memerintah / bertindak.

*Menurut G. R. Terry :
Wewenang adalah kekuasaan resmi dan kekuasaan pejabat untuk menyuruh pihak lain
supaya bertindak dan taat kepada pihak yang memiliki wewenang itu.

Selasa, 10 Januari 2012

Leadership

  • Teori Kepemimpinan
Leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak bawahan secara sukarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
 
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
 
Behavioral Teory
Karena ketyerbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.
a. Authoritarian, Democratic & Laissez Faire
Penelitian ini dilakukan oleh Lewin, White & Lippit pada tahun 1930 an. Mereka mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin, yaitu authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter, democratic yang mengikut sertakan bawahannya dan Laissez - Faire yang menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.
b. Continuum of Leadership behavior.
Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt memperkenalkan continnum of leadership yang menjelaskan pembagian kekuasaan pemimpin dan bawahannya. Continuum membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd laissez - faire dengan titik dengan demokratis.
 
Konsep ini membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas.
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan manusiawi dengan bawahannya.
 
Dari teori-teori diatas dapatlah disimpulkan bahwa behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
 
Situational Leadership
Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.
 
Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
 
Fiedler Contingency model
Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya bukan merupakan suatu hal yang sulit.
Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu:
- task structure : keadaan tugas yang dihadapi apakah structured task atau unstructured task
- leader-member relationship : hubungan antara pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling percaya, saling menghargai) atau lemah.
- Position power : ukuran aktual seorang pemimpin, ada beberapa power yaitu:
-> legitimate power : adanya kekuatan legal pemimpin
-> reward power : kekuatan yang berasal imbalan yang diberikan pimpinan
-> coercive power : kekuatan pemimpin dalam memberikan ancaman
-> expert power : kekuatan yang muncul karena keahlian pemimpinnya
-> referent power : kekuatan yang muncul karena bawahan menyukai pemimpinnya
-> information power : pemimpin mempunyai informasi yang lebih dari bawahannya.
 
Model kepemimpinan situasional 'Life Cycle'
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
- M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan
- M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa
- M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin
- M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
- Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
- Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
- Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
- Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
 
Transformational Leadership
Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.
 
sumber" leader book*
google.com